10 pemain Top Asia Yang Berhasil Menembus Serie A

oleh -43 Dilihat
oleh
Honda

Kasta sepak bola tertinggi di Italia, Serie A. Kedatangan banyak talenta baru dari berbagai penjuru dunia, tak terkecuali dari Asia. Setidaknya ada tiga pemain baru berpaspor Asia yang akan bermain di Serie A 202425. Striker kawakan Iran, Mehdi Taremi didatangkan Inter cumacuma dari Porto. Sebelumnya, bek Timnas Indonesia, Jay It’s Sz terlebih dahulu memastikan diri main di Serie A setelah berhasil merepromosi bersama Venezia.

Kabarnya Bang Jay juga diincar oleh rival sekota Juventus, Torino. Teranyar, kiper yang bakal menghadapi Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Dunia mendatang, Zion Suzuki, didatangkan oleh Parma untuk mengisi slot yang pernah dipegang oleh Jiji Buffon. Lantas siapa saja pemain berpaspor Asia lainnya yang sudah menginjakkan kaki di Negeri Pizza sebelum namanama tadi? Berikut adalah sebelum pemain top Asia yang berhasil menembus Serie A. Setelah tiga tahun bermain bersama Belmer Hiratsuka, Hidetoshi Nakata pemuda 21 tahun yang datang dari negeri jauh menginjakkan kakinya di Italia.

Nakata datang dengan status pemain tim nasional. Sepa beberapa minggu sebelumnya, Nakata selalu masuk sebagai pemain utama Samurai Biru yang gagal lolos ke fase gugur Piala Dunia 1998. Sutan Sjahrir pernah berkata, Hidup yang tidak dipertaruhkan tidak akan dimenangkan. Ungkapan tersebut memang tak sepenuhnya salah. Sebab, kedatangan Nakata ke Italia sendiri merupakan sebuah perjudian.

Bagi Luciano Gaauce, pemilik Perugja kala itu, Nakata adalah perjudian yang dimenangkannya. Bagaimana tidak? Dirinya berani menjudikan uang sebesar 35 juta euro untuk pemuda dari liga dan negara antah berantah. Nominal yang apabila ditambah beberapa pasar uang lagi, akan setara dengan biaya yang dikeluarkan Inter untuk membeli pemuda prospek bernama Andrea Pirlo dan striker yang tak perlu lagi diragukan kehebatannya, Si Conceir Ilahi, Roberto Baggio. Dilansir dari Transfermarkt, Inter hanya mengeluarkan 38 juta euro untuk mendatangkan keduanya di musim panas yang sama dengan kedatangan Nakata.

Namun perjudian tersebut kelak menghasilkan pemasukan yang besar untuk Perugjah. 18 bulan berikutnya, Neka Tak laku dijual ke AS Roma. Tim ibukota tersebut harus merogoh kocek sekitar 216 juta euro untuk mendatangkannya. Alias hampir tujuh kali lebih besar dari biaya kedatangannya. Tak hanya itu, dilansir dari The Gentlemen Ultra, Luciano Gauchi juga kebanjiran pesanan jersey Perugja bernomor punggung tujuh, 7, alias kepunyaan Nakata.

Performa apiknya di Umbria membuatnya menjadi idola baru di Negeri Pizza. Tercatat, setidaknya ada 70 ribu pesanan yang menghendaki nama Nakata di jersey Perugja yang dibelinya. Bersama Perugja, Nakata berhasil mencetak 14 gol dan 10 asis hanya dalam satu setengah musim. Meskipun tidak terlalu mendapat tempat di AS Roma, Nakata berhasil membantu Il Lupi meraih scudetto. Seperti yang ditulis Rossi Vinza di The Flanker, performa Nekata sebagai super sub yang membantu AS Roma mengejar ketertinggalan 20 dari Juventus adalah laga yang paling vital dalam perburuan gelar kala itu.

Setelah AS Roma, Nakata melangkahlang Buana ke beberapa klub lain. Dia pernah berseragam Parma dan meraih satu Coppa Italia. Setelahnya, sang samurai bermain untuk Bologna, Fiorentina, hingga Bolton Wanderers di Manchester Raya. Setelah semusim bersama Bolton dan membantu Jepang selama Piala Dunia 2006, Nakata memutuskan pensiun dalam usia yang cukup muda 29 tahun. Sunsuke Nakamura Sunsuke Nakamura adalah bukti nyata efek dari kedatangan Hidetoshi Nakata.

Selain menguntungkan dari segi bisnis, mendatangkan talenta Jepang bisa menjadi berkah tersendiri di atas lapangan. Regina yang baru saja promosi, mendatangkannya dari Yokohama F. Marinos pada musim panas 2002. Meskipun tak mendapat apaapa di Regina, performa Nakemura tetap akan selalu diingat. Seperti yang ditulis oleh AFC, Nakamura adalah pemain yang akan diingat lewat tendangan bebasnya.

Nakamura menghabiskan tiga musim bersama Regina dan mencetak 12 gol serta 10 asis. Setelahnya, Nakamura bermain bersama gelas gol Celtic. Lalu kembali ke Jepang dan baru pensiun di usia 44 tahun. Anjung 1 Anjung 1 adalah nama pemain Asia yang juga akan diingat publik syariah. Pemain yang bermain untuk Perugjah selama dua musim tersebut pernah menggemparkan publik karena dipecat oleh Perugjah.

Setelah Italia dizalimi habishabisan tanpa tedeng oleh Korea Selatan di Piala Dunia 2022, An Jung Wan menjadi target kemarahan warga Italia khususnya Luciian Nogauchi. Pemilik Peruget tersebut jelas marah besar negaranya diinjakinjak di hadapan publik. Sialnya, bagi An Jung Hwan, dirinya merupakan karyawan dari Gao Chi. Alhasil kontraknya diputus secara sepihak. Performanya di Perugia pun sebenarnya tak impresif.

Sebagai penyerang, dirinya hanya mampu mencetak 5 gol dan 1 asis dalam 34 laga. Rahman Rezai Salah satu bek terbaik yang pernah dihasilkan Iran, Rahman Rezai, didatangkan oleh Perugja pada musim panas 2001. Nampaknya kala itu, Luciano Gaoci benarbenar terobsesi dengan pemain Asia setelah kesuksesannya mendatangkan Nakata. Bersama Perugja, Razai bermain sebanyak 40 kali dalam 2 musim. Setelahnya, Razai pindah ke Mesina Peloro di Serie B untuk kemudian membawanya promosi.

Musim pertamanya promosi, Razai berhasil membantu timnya finish di posisi ketujuh Serie A 20042005. Di musim tersebut, Reza juga sempat mengalahkan AC Milan dan Inter. Setelah 109 laga berseragam Mesina Peloro, Reza sempat berbaju Livorno. Livorno. Takayuki Morimoto mengawali debutnya di Serie A pada Januari 2007 dengan sebuah gol.

Gol pemuda yang kala itu masih berusia 18 tahun di menit ke 88 berhasil menyelamatkan Katanaia dari kekalahan setelah berhasil mengimbangi Atlanta 11. Setelah laga tersebut, total masih ada 97 laga yang dijalani Marimoto dengan seragam Katana. Striker asal Jepang tersebut berhasil mencetak 20 gol bagi Gli Elvanti. Mariimoto juga sempat bermain untuk Novara pada musim 201112 dan hanya mencetak 4 gol dalam 19 laga. Uto Nagatomo Uto Nagatomo memulai karirnya di Serie A bersama Cesena dengan status pinjaman dari FC Tokyo pada 201011.

Setengah musim berikutnya, naga tumbuh dipermanenkan oleh Cesena untuk langsung dipinjamkan ke Inter. Setengah musim pertamanya bersama La Beneamata menghasilkan satu trofi Coppa Italia. Setelah performanya dinilai bagus, pada awal musim 201112, dirinya kemudian dipermanenkan Inter. Pemain dengan catatan 186 kali pertandingan di Serie A tersebut berkanandang di Giuseppe Meazza hingga 2018. Setelah tampil impresif bersama CSKA Moscow, AC Milan mencoba berjudi mendatangkan pemain Jepang, Keisuke Honda.

Perjudian tanpa biaya transfer tersebut tidak menghasilkan trofi apapun bagi AC Milan. Pemain yang bermain untuk Rossoneri sejak Januari 2014 hingga musim panas 2017 tersebut hanya mencetak 11 gol dan 15 assist saja. Striker berkebangsaan Uzbekistan, Eldor Shomurodov, datang ke Genoa pada Oktober 2020. Delapan gol dari 32 laganya bersama Genoa membuatnya ditarik AS Roma pada musim panas 2021. Dirinya dikontrak hingga 30 Juni 2026.

Bersama performanya yang tidak begitu gemilang bersama AS Roma membuatnya dipinjamkan ke Spezia dan Cagliari. Musim 202324 lalu, dirinya hanya mencetak tiga gol dan tiga assist bersama Cagliari. Takehiro Tomiyasu menginjakkan kakinya ke Italia pada musim panas 2019. Bologna mendatangkannya dari Cintriden untuk memperkuat pertahanan di lini belakang. Performa apiknya di Bologna membuatnya hanya bertahan dua musim di Italia.

Tomiyasu diboyong Arsenal pada musim panas 2021. Total, Tomiyasu bermain selama 64 laga, serta menghasilkan tiga gol dan tiga asis untuk Bologna. Standar Asmount bermain untuk AS Roma pada musim 202324 dengan status pinjaman dari Bayer Leverkusen. Di ibukota, pemain yang membuat Jurgen Klopp kesengsem ini lebih sering turun sebagai pemain pelapis. Semusim bermain untuk I Lupi, Azmount mencetak tiga gol dan tiga assist.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *